Wednesday, December 12, 2012

Kaya Raya Di Hadapan Tuhan

Dunia yang kita tinggali dan diami ini dipenuhi dengan berbagai sumber daya. Nah, semua itu adalah sumber kekayaan kita juga. Pertanyaan saya begini, kalau memang bumi kita kaya lantas kenapa masih banyak orang miskin? Tentu para pakar ekonomi memiliki jawaban yang berbeda dengan para petani umpamanya. Terlalu kompleks untuk dimengerti. Gap yang terlalu besar dan monopoli yang semakin merajalela menjadikan yang miskin tetap miskin, bahkan tambah miskin dan yang kaya semakin kaya. Itu realitas yang tak pernah bisa dimanipulasi, semanis apapun media atau siapapun juga mau menutupinya.

Pendek kata, sampai akhir zaman nanti (entah kapan) saya tetap hopeless kalau kemiskinan bisa benar-benar dinolkan alias orang miskin 100% dientaskan. Kemiskinan pasti akan terus ada, apapun alasan Anda untuk menolaknya. Tidak mungkin kita akan tiba pada suatu titik di mana kita semua akan menjadi orang kaya raya.I wish it will happen that way soon enough. But unfortunately it won’t!


Saya sebetulnya sedikit banyak tergelitik dengan begitu banyaknya buku yang mengajarkan bagaimana menjadi kaya dalam waktu relatif singkat. Buku yang mengajarkan tentang tips menjadi kaya dalam sebulan. Langkah-langkah ajaib mendatangkan unlimited money to your pocket. Bahkan ada yang memberitahu trik-trik jitu menjadi kaya dalam hitungan jam saja! Situs internet banyak menawarkan cara-cara menjadi kaya dalam seminggu, sebulan, dalam 3 bulan, dan seterusnya. Semua cara-cara ampuh untuk cepat menjadi kaya itu banyak sekali. Tawaran-tawaran yang membuat bulu kuduk meremang, memompa adrenalin dalam darah bekerja lebih cepat, untuk juga dengan cepatnya tergiur dalam mencapai tingkat kemakmuran secara eksponential ala sim sala bim. Lantas kita berbondong-bondong membeli buku-buku tersebut, terus pada kenyataannya, dari jumlah pembeli buku katakanlah 1 juta orang ada berapa yang benar-benar menjelma menjadi orang kaya raya? Kalau tidak ada terus siapa yang kaya dong? Ya penulis bukunyalah….Saya pernah mendapat SMS yang menawarkan kekayaan lewat ‘trik togel’ ha ha ha….kalau yang ini rasanya seperti apa ya, belum pernah coba soalnya.


Saya bukanlah seorang yang pesimistis tapi mbok ya realistis dikit lah. Apakah kita memang bisa menjadi kaya dalam sekejap? Who knows? Okelah, kalau mungkin Anda punya warisan 1 triliun lalu tiba-tiba jatuh ke tangan Anda, ya bersyukurlah dapat durian runtuh. Duriannya gede bijinya kecil lagi. Enaknya…..Tapi kalau motivasi Anda ingin menjadi kaya raya, jangan pernah tergiur dengan berbagai tawaran instant, percayalah Anda akan kecewa karenanya. Kalau Anda mau kaya, bekerja dan berdoalah. Berusaha dan berjuang. Strive to be and to get the best. Nah, kalau sudah lakukan semuanya itu tapi toh Anda tetap miskin juga gimana coba?

Jawabannya ya kita belum ditakdirkan menjadi orang kaya. Kita mesti kembali pada pemahaman untuk bersyukur dalam segala hal. Kalau tidak bisa menjadi kaya then we must live with it, not avoid it. Bukan berusaha mengubahnya dengan segala macam cara, dengan menghalalkan segala cara. Korupsi, mencuri, dan merampok milik orang lain misalnya.

    “Akar dari segala kejahatan adalah terlalu mencintai uang dan harta…”

Uang dan kekayaan bukanlah segala-galanya dan satu-satunya yang mesti kita cari dalam hidup ini. Uang itu adalah dan hanyalah sebagai alat bukan tujuan. Sudah sepatutnya kita menjadikan alat sebagai alat dan tujuan sebagai tujuan, kalau kita menjadikan alat sebagai tujuan maka kita tidak akan pernah mendapatkan tujuan hidup yang sebenarnya. Kekayaan tidak akan pernah mampu dan sanggup membeli kebahagiaan. Sekarang pilih mana, Anda ingin kaya atau bahagia? Ya tentu saja kita semua menghendaki kedua-duanya. Alangkah senangnya kalau memang kita memiliki kedua-duanya. Alangkah luarbiasanya bisa berbahagia dalam kekayaan dan menjadi kaya di tengah-tengah kebahagiaan. Tapi kalau kenyataannya nggak bisa dapatkan kedua-duanya bagaimana? Ya mbok ya nrimo aja deh, jangan berontak apalagi maksain diri. Membumilah. Realistislah. Pakailah rumus (socio-science) saya ini: R=H+T(iE). Jangan tegang dulu, ini bukan rumus matematika atau fisika. Tapi juga sih, ini rumus matematika kekayaan yang sempurna. The perfect richness yang dapat dimiliki semua orang.

RICHNESS = Happiness + Thankfulness (in Everything). R=H+T(iE) Artinya, kekayaan sejati itu sesungguhnya adalah apabila kita boleh berbahagia dan selalu mengucapsyukur dalam segala hal. Kita akan menjadi orang yang sangat kaya dan sangat beruntung, apabila ada kebahagiaan dalam hidup kita, dan kita sanggup mengucap syukur dalam segala hal. Bukan mengucap syukur hanya pada hal-hal tertentu. Itu kuncinya. Kita akan menjadi kaya dalam kepenuhan. Sepenuh-penuhnya kaya. Sebab uang dan harta itu ada di kulit semata, tapi kebahagiaan dan ucapan syukur itu ada di dalam hati dan jiwa setiap kita.

Oleh karenanya pula kita mendapat kemampuan untuk hidup sebagaimana adanya kita. Sama seperti kata-kata manis dari seorang Andre Gide, “It is better to be hated for what you are than to be loved for what you are not.” Kita tidak mesti memakai baju kekayaan apabila kita tidak mempunyainya. If you have to live with it then live with it. Jika memang kita sudah sederhana dan tidak pernah bisa menjadi kaya lha jangan paksakan diri, apalagi kalau harus dengan cara memaksa orang-orang di sekitar kita. Hiduplah seperti biasa saja sebab toh uang dan kekayaan bukanlah segala-galanya.

Ini akan memotivasi kita untuk sanggup bilang dan akhirnya mampu berucap, “Thank you God for what I have.” Anda akhirnya akan mampu melihat bahwa diri Anda sesungguhnya kaya raya di hadapan Tuhan walaupun pada kenyataannya masih begitu miskin secara materi dan harta benda.
Posted on Wednesday, December 12, 2012 / 0 komentar / Read More

Friday, December 7, 2012

Orang Terkaya di Arab Saudi

Selama 20 tahun lebih, tak ada yang bisa mengalahkan kekayaan Pangeran Al Walid bin Talal bin Abdulazis Alsaud di Timur Tengah. Ia adalah orang terkaya nomor satu di tanah Arab, dan menduduki peringkat ke-13 di seluruh dunia—menurut Forbes. Seberapa kayakah Al Walid?

Tak ada yang bisa memprediksikan dengan tepat, berapa banyak kekayaan Al Walid. Termasuk mungkin Al Walid sendiri. Orang hanya mengira-ngira jumlah antara $15 sampai $30 trilyun! Tidak usah memikirkan seberapa banyak, karena jumlah ini sungguh tak terhingga banyaknya.

Kekayaan A Walid tersebar dalam lima bidang: stok perdagangan publik, perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki Al Walid, real estate, asset kekayaan, dan kekayaan yang bersifat tunai dan tersebar di berbagai bank di seluruh dunia.

Jika dikalkulasikan, maka perusahaan Al Walid menyumbang $7,88 trilyun, dan menjadikannya sebagai pemilik perusahaan terbesar di Arab Saudi dan Timur Tengah. Perusahaannya meliputi bidang teknologi informasi, kesehatan, entertainmen dan turisme. Cittigroup, Apple dan News Corporation adalah tiga nama besar yang dimiliki Al Walid.

Dari perusahaan-perusahaan kecilnya, Al Walid mendapatkan “recehan” sekitar $1.611 trilyun. Perusahaannya yang terkenal di sektor ini adalah Rotana, yang bergerak di bidang hiburan di Timur Tengah. 85% industri musik dan 45% industri film di bawah label Rotana.
Sedangkan dari departemen Real Estate, Al Walid mengantongi $3,196 trilyun. Al Walid saat ini memiliki Kingdom Resort. Namun ia tengah membangun Kingdom Oasis yang diperkirakan jauh lebih mewah daripada Kingdom Resort. Biaya pembangunannya saja mencapai lebih dari $4 juta dan akan siap diluncurkan akhir 2009. Di Kingdom Oasis akan ada danau dan kebun binatang pribadi.

Ia mempunyai kapal pesiar sangat mewah, pesawat Boeing 747 pribadi, dan pesawat jet Aibus A380, yang merupakan pesawat paling mewah dan paling besar di seluruh dunia. Ia memiliki 300 mobil dan salah satunya konon adalah Mercedes SL600 yang setara dengan $4,8 juta.
Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdul Aziz Al lahir pada Maret 1955 dan merupakan anggota kerajaan Saudi. Ia adalah cucu dari perdana menteri Lebanon yang pertama. Saat ini ia mempunyai tiga orang istri.
Pangeran Al Walid tinggal di sebuah “rumah” yang seharga $100 juta, mempunyai 317 ruangan, berkarpet sutra, 250 unit televisi, dan pelayan yang siap menyuguhkan makanan untuk 2000 orang dalam satu jam. Di rumah itu juga terdapat kolam renang yang menyerupai danau dan sebuah bioskop bawah tanah.

 http://unikboss.blogspot.com/2010/11/al-walid-bin-talal-bin-abdulazis-alsaud.html
Posted on Friday, December 07, 2012 / 0 komentar / Read More

10 Fator kesempatan menjadi kaya

Setiap orang yang hidup pasti memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kaya dan kesempatan menjadi kaya juga di pengaruhi oleh faktor – faktor tertentu dan sepuluh faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hasrat atau keinginan yang kuat
Untuk menjadi kaya anda harus membangun suatu keinginan yang membara akan kekayaan dan keuangan yang mandiri, berhentilah menadahkan tangan, mulailah melakukan sesuatu seperti thomas alva edison yang memliki hasrat yang mengebu-gebu untuk menemukan bola lampu pijar, walaupun dia gagal berapa ratusan kali dia tetap tidak berhenti dan pantang menyerah. Ia berkata,” saya berhasil menemukan ratusan cara untuk menemukan lampu bohlam. ”
Apa hikmah yang dapat di petik dari pengalamanEdison ?
Bakat memang menciptakan kesempatan- kesempatan tapi kadang juga hasrat yang kuat tidak hanya menciptakan kesempatan- kesempatan, namun juga hasrat mengondisikan bakat -bakat.

2. Komitmen yang terpatri di hati
Komitmen adalah kebersediaan seseorang untuk mengikatkan diri padasuatu tujuan dan mengerjakannya dengan sungguh – sungguh, tanpa pamrih. Anda sedang mengembangkan diri saat anda membuat sebuah komitmen hari ini untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih penting dari diri anda sendiri.

3. Tanggung jawab
Bertanggung jawablah! Anda merasa positif tentang diri anda sendiri pada titik di mana anda merasa berada dalam kendali atas hidup anda sendiri. Theodore Rooselvt berkata,” Lakukan apa yang dapat kau lakukan , dengan apa yang kau miliki, tepat di mana kau berada” pandangan ini membuatnya menjadi negarawan yang besar.”

4. Kerja keras
Thomas alva edisn mengatakan terdapat pilar penting untuk mencapai segala sesuatu yang berharga. Pertama, kerja keras. kedua, tetap berpegang pada kepastian. Dan ketiga, pikiran sehat.
5.Karakter
Anda adalah di mana anda berada, siapa anda adanya menurut apa yang percaya akan menjadi apa diri anda menurut apa yang inginanda percayai. Ubahlah kepercayaan anda dan anda akan mengubah kenyataan anda.

6. Berpikir positif
Dalam menjalani kehidupan ini, ada kalanya anda bertemu dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan anda. Jangan mengeluh, menyalahkan, atau mengritik siapa pun atau apa pun. Mengapa ? karena hal itu tidak mengubah hidup anda. Bila anda positif, maka anda cenderung kreatif dan berbahagia untuk apa yang akan anda hasilkan.

7. Bertindak lebih dari yang di harapkan
Benjamin Franklin memberikan insipirasi pada kita tentang hal ini dengan berujar, ” Ketika saaya di pekerjakan dan melayani orang lain, saya tidakl memandang diri saya sebagai pemberi pertolongan, tetapi sebagai pembayar utang.

8.Ketentuan untuk bertahan
Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang anda inginkan dalam hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat melakukannya untuk anda.Orang mungkin dapat menentukan apa yang anda butuhkan, tetapi mereka tidak tahu sejumlah apa yang anda butuhkan, tetapi mereka tidak tahu sejumlah mana yang anda perlukan. Satu- satunya batasan dalam kemampuan anda adalah tingkat keinginana anda.

9. Kemampuan tampil baik
Setiap dari kita, membangun sebuah bidang keunggulan di mana kita tampil tampil lebih baik dari pada siapapun. kembangkan diri anda di sana sebesar- besarnya.

10. Bersikap sebagai seorang murid
Bersikaplah sebagai seorang murid dengan memberikan makanan pada pikiran anda dengan protein jiwa, bukan dengan permen jiwa. Membaca, mendengarkan, dan menonton bahan – bahan yang positif dang membangun adalah suatu tindakan memperkaya mental anda.

sumber : http://katabisnis.co.cc/10-faktor-penentu-keberhasilan-meraih-kekayaan/
Posted on Friday, December 07, 2012 / 0 komentar / Read More

Kekayaan Sebagai Kendaraan

Siapa bilang Islam identik dengan kemiskinan? Justru Islam menyuruh umatnya untuk kaya loh. Buktinya, setiap perintah shalat selalu diiringi dengan perintah menunaikan zakat! Yang wajib zakat kan cuma orang-orang berharta!

Lagipula, Rasulullah SAW. dan para sahabatnya kebanyakan adalah pedagang kaya, tidak sekedar kaya malah, kaya raya boo! Umar bin Khattab saja ketika wafat meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harganya Rp. 160 juta—perkiraan konversi ke dalam Rupiah. Itu berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rp. 11,2 Triliun. Haaa?

Belum cukup menganga ya? Tahu berapa penghasilan Umar semasa hidup? Setiap tahunnya rata-rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp. 40 juta, berarti Umar mendapatkan penghasilan Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan. Woow! Coba bandingkan dengan penghasilan kita per bulan! Hiks, jauuuuuh...

Itu baru Umar loh, belum Abu Bakar, Usman bin Affan, apalagi Abdurrahman bin Auf! Bahkan, khalifah yang tidak kaya seperti Ali bin Abi Thalib pun pernah menyatakan bahwa seandainya kemiskinan adalah seorang manusia, maka Ali akan membunuhnya. Jelas bahwa Islam itu agama yang mengajar kita untuk jadi kaya!

Allah sendiri tidak menciptakan kemiskinan loh Sob, coba perhatikan redaksi ayat berikut:

“Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan... dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan.” (Q.S. An-Najm 43-45, 48) Allah tidak pernah memberi kita miskin! Dia memberi kekayaan atau kecukupan. Subhanallah...

Artinya, Islam tidak pernah menganjurkan umatnya untuk hidup miskin, so... jangan bercita-cita hidup miskin doong! Dan jangan pasrah kalau keadaan kita sekarang masih terjebak kemiskinan! Ayo “bunuh” kemiskinan dengan doa dan usaha! Allaahuakbar...


Zuhud tidak sama dengan Miskin!  

Lalu, bagaimana dengan cerita guru-guru ngaji bahwa Rasulullah SAW. hidup tidak pernah kenyang, pakaiannya yang sobek ditambalnya sendiri, makannya hanya dari gandum yang kasar? Bukankah itu artinya Rasulullah SAW. hidup miskin?

Eit, jangan salah Sob! Zuhud tidak sama dengan miskin! Rasulullah SAW. hidup seperti itu bukan karena nggak punya duit, emangnya kayak kita... puasa Dawud (sehari puasa-sehari nggak) karena emang uang bulanan nggak cukup! Rasulullah SAW. hidup demikian sederhana karena beliau tidak silau dengan gemerlap dunia, zuhud istilahnya.

 Lagipula, meskipun pakaian dan rumah biasa-biasa saja, tapi kendaraannya Rasulullah SAW. mantap looh... unta terbaik yang disebut al-Qashwa! Kalau zaman sekarang... ibaratnya mobil yang levelnya di atas Jaguar dah! Karena memang kendaraan diperlukan untuk memudahkan perjalanan dan perjuangan, makanya Nabi membeli dan memiliki unta tersebut. Jelas kan kalau Rasulullah SAW. tidak miskin, melainkan zuhud?

Udah bisa bedain miskin dan zuhud? Kalau yang disebut miskin, emang nggak mampu! Sedangkan yang disebut zuhud, sangat mampu tapi nggak mau! Hidup sederhana karena memang pilihannya, bukan terpaksa karena tidak ada pilihan lain!


Kekayaan Adalah “Kendaraan”, Bukan Tujuan!

Yang menarik, sikap seorang mukmin terhadap kekayaan adalah menempatkannya hanya sebagai “kendaraan”, bukannya sebagai tujuan! Kendaraan? Kendaraan untuk ke mana? Yaa tentu saja kendaraan untuk menggapai cinta Allah!

Beda banget, orang yang memandang kekayaan sebagai tujuan akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Yaa korupsi, yaa curangi takaran, yaa menipu, yaa mencuri, yaa jual diri, yaa jual anak, yaa jual narkoba, yaa ke dukun, yaa piara tuyul dan seabreg ide-ide tak bermoral lainnya yang dianggap bisa bikin kaya.

Sementara orang yang memandang kekayaan sebagai “kendaraan”, justru dari awal perjalanan menuju kaya akan menjaga diri dari harta yang haram! Dia tahu kenapa dirinya harus kaya, bukan sekedar untuk foya-foya, melainkan untuk perbanyak amal ibadah, sedekah, jariyah, wakafnya. Jadi, kalau ia dapatkan uang dengan cara ilegal alias haram, ia bakal rugi besar!

Terus, bagaimana cara supaya kekayaan yang didambakan bisa kita perlakukan sebagai kendaraan dan bukan tujuan?

http://annida-online.com/artikel-2824-kekayaan-kendaraan-bukan-tujuan.html
Posted on Friday, December 07, 2012 / 0 komentar / Read More
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. Berubah Kaya . All Rights Reserved